Jawaban atas Hadits Hadits Palsu ala FFI
Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713:
Dikisahkan oleh Aisha:
Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, “Wahai
Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan
sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu.”
yang diatas itu Hadits Palsu. Ini Hadits yang benar :
44.427/4081. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Basyar Telah menceritakan kepada kami Gundar Telah menceritakan kepada kami
Syu’bah dari Sa’ad dari Urwah dari Aisyah dia berkata; Aku pernah mendengar
bahwa seorang nabi tidak akan meninggal hingga dia di suruh memilih antara
dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Kemudian ketika Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku mendengar beliau menuturkan
dengan terputus-putus, beliau bersabda: Bersama orang-orang yang telah Allah
beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang jujur,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah
sebaik-baik teman. Aisyah berkata; Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi
pilihan.
45.107/4220. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
‘Abdullah bin Hausyab Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa’ad dari
Bapaknya dari ‘Urwah dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha ia berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang nabi sakit
kecuali akan diberi pilihan antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Dan Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam ketika sakit yang menyebabkan kematiannya, aku
mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: Bersama
orang-orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi,
orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang
shalih dan mereka itulah sebaik-baik teman. Maka aku tahu bahwa waktu itu
beliau sedang diberi pilihan.
=======================================================================================
Sahih Bukhari Volume 8, Buku 73, Nomer 151
Dinyatakan ‘Aisha:
Aku biasa bermain dengan boneka2 di depan sang Nabi, dan kawan2 perempuanku
juga biasa bermain bersamaku. Kalau Rasul Allah biasanya masuk ke dalam (tempat
tinggalku) mereka lalu bersembunyi, tapi sang Nabi lalu memanggil mereka untuk
bergabung dan bermain bersamaku. (Bermain dengan boneka2 atau bentuk2 yang
serupa itu dilarang, tapi dalam kasus ini diizinkan sebab Aisha saat itu masih
anak kecil, belum mencapai usia pubertas) (Fateh-al-Bari halaman 143, Vol.13)
Hadits Palsu yang diatas. Yang Shahih adalah Hadits yang
dibawah ini :
58.153/5665. Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu’awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu ‘anha dia berkata; Aku pernah bermain
bersama anak-anak perempuan di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan aku
juga mempunyai teman-teman yang biasa bermain denganku, apabila Rasulullah
shallaallahu’alaihi wa sallam masuk, mereka bersembunyi dari beliau. Sehingga
beliau memanggil mereka supaya bermain bersamaku.
=======================================================================================
Muhammad itu memang benar telah disunat :
Hadits tentang sunat nya Muhammad.
Rasulullah SAW bersabda : Diantara kemuliaan yang
diberikan Allah SWT kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sudah
dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku. (HR. al-
Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas,
Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurut Diya al Maqdisi,
hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)
=========================================================================
Mutiara Hadits 2002 jilid III no.152
Muhammad Berkata; Nafsihi bi yadihi Isabnu Maryama
artinya NAFASKU ADA DI TANGAN ISA PUTERA MARYAM
yang diatas itu Hadits Palsu. Ini Hadits yang benar :
Dari Annas ra bahwasanya ada seorang yang datang kepada
Rasulullah saw dan berkata :
Wahai Rasulullah, apakah aku tidak bisa masuk surga karena
mukaku yang jelek dan hitam ini? “tanya seseorang.
Laa walladzi nafsi bi yadhi, maa aiganta bi rabbika wa
aamanta bimaa jaa’a bihi rasuluhu.
Tidak!! Demi ALLAH yang jiwaku dalam kekuasaan Nya, selama
kau yakin pada Tuhanmu dan percaya pada ajaran Rasul Nya.” jawab Rasulullah
saw.
==================================================
Muhamad diracun orang yahudi dan mati = Hadist Sahih
Al-Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713.
yang diatas itu Hadits Palsu. Ini Hadits yang benar :
Hadis Sahih Bukhari 3.786:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Seorang wanita Yahudi membawa daging domba (masak) beracun untuk sang Nabi yang lalu memakannya. Wanita itu lalu dihadapkan kepada Muhammad dan Muhammad ditanyai pengikutnya, “Haruskah kita bunuh dia?” Dia berkata,”Tidak” Aku terus mengamati akibat racun itu di mulut Rasul Allah.
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Seorang wanita Yahudi membawa daging domba (masak) beracun untuk sang Nabi yang lalu memakannya. Wanita itu lalu dihadapkan kepada Muhammad dan Muhammad ditanyai pengikutnya, “Haruskah kita bunuh dia?” Dia berkata,”Tidak” Aku terus mengamati akibat racun itu di mulut Rasul Allah.
Hadis Sahih Bukhari 4, Buku 53, Nomer 394:
Dikisahkan oleh Abu Hurairah:
Ketika Khaibar dikalahkan, sup domba beracun disuguhkan pada sang Nabi (SAW) sebagai hadiah (dari orang2 Yahudi). Sang Nabi memerintah,”Kumpulkan semua orang Yahudi yang ada di sini, berdiri di hadapanku.” Orang2 Yahudi dikumpulkan dan sang Nabi berkata (pada mereka),”Aku akan bertanya pada kalian. Maukah kalian menjawab dengan jujur?” Mereka berkata,”Ya.” Sang Nabi bertanya,”Siapakah ayah kalian?” Mereka menjawab,”Ini dan itu” Dia berkata,”Kalian bohong, ayah kalian bukan ini dan itu.” Mereka berkata,”Kau benar.” Dia berkata,”Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab,”Ya, wahai Abu Al-Qasim, dan jika kami harus berbohong, kau dapat menyadari kebohongan kami seperti tadi kau telah ketahui tentang ayah kami.” Lalu dia bertanya,”Siapakah yang akan masuk neraka?” Mereka berkata,”Kami akan berada di neraka untuk jangka waktu sebentar, dan setelah itu kau akan mengganti posisi kami.” Sang Nabi berkata,”Kalian dikutuk dan dihina di neraka! Demi Allah, kami tidak akan pernah mengganti posisi kalian di neraka.” Lalu dia bertanya,” Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abu Al-Qasim.” Dia bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya,”Mengapa kau lakukan itu?” Mereka menjawab, “Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika tau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”
Dikisahkan oleh Abu Hurairah:
Ketika Khaibar dikalahkan, sup domba beracun disuguhkan pada sang Nabi (SAW) sebagai hadiah (dari orang2 Yahudi). Sang Nabi memerintah,”Kumpulkan semua orang Yahudi yang ada di sini, berdiri di hadapanku.” Orang2 Yahudi dikumpulkan dan sang Nabi berkata (pada mereka),”Aku akan bertanya pada kalian. Maukah kalian menjawab dengan jujur?” Mereka berkata,”Ya.” Sang Nabi bertanya,”Siapakah ayah kalian?” Mereka menjawab,”Ini dan itu” Dia berkata,”Kalian bohong, ayah kalian bukan ini dan itu.” Mereka berkata,”Kau benar.” Dia berkata,”Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab,”Ya, wahai Abu Al-Qasim, dan jika kami harus berbohong, kau dapat menyadari kebohongan kami seperti tadi kau telah ketahui tentang ayah kami.” Lalu dia bertanya,”Siapakah yang akan masuk neraka?” Mereka berkata,”Kami akan berada di neraka untuk jangka waktu sebentar, dan setelah itu kau akan mengganti posisi kami.” Sang Nabi berkata,”Kalian dikutuk dan dihina di neraka! Demi Allah, kami tidak akan pernah mengganti posisi kalian di neraka.” Lalu dia bertanya,” Maukah kalian menjawab jujur jika aku tanya sesuatu?” Mereka menjawab, “Ya, wahai Abu Al-Qasim.” Dia bertanya,”Apakah kau telah meracuni sup domba ini?” Mereka menjawab,”Ya.” Dia bertanya,”Mengapa kau lakukan itu?” Mereka menjawab, “Kami ingin tahu jika kau ini pembohong dan kalau kau memang pembohong, kami akan menyingkirkanmu, dan jika tau memang adalah seorang nabi, maka racun itu tidak akan mempan pada dirimu.”
Daru Ibn Sa’d halaman 249:
Sebenarnya seorang wanita Yahudi menyajikan (daging) kambing beracun kepada Rasul Allah. Dia mengambil sedikit daging, memasukannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dan lalu memuntahkannya. Lalu dia berkata kepada para pengikutnya: “Berhenti! Sungguh, kaki domba ini berkata padaku bahwa dia telah diracuni.” Lalu dia meminta wanita Yahudi itu dipanggil dan dia bertanya padanya, “Apa yang menyebabkanmu melakukan hal itu?” Dia menjawab,”Aku ingin tahu apakah kau ini benar2 nabi; jika memang benar maka Allah tentunya akan memberitahu dirimu,
dan jika kau ternyata berbohong maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.”
Sebenarnya seorang wanita Yahudi menyajikan (daging) kambing beracun kepada Rasul Allah. Dia mengambil sedikit daging, memasukannya ke dalam mulutnya, mengunyahnya dan lalu memuntahkannya. Lalu dia berkata kepada para pengikutnya: “Berhenti! Sungguh, kaki domba ini berkata padaku bahwa dia telah diracuni.” Lalu dia meminta wanita Yahudi itu dipanggil dan dia bertanya padanya, “Apa yang menyebabkanmu melakukan hal itu?” Dia menjawab,”Aku ingin tahu apakah kau ini benar2 nabi; jika memang benar maka Allah tentunya akan memberitahu dirimu,
dan jika kau ternyata berbohong maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.”
Dari Tabari Volume 8, halaman 123, 124:
Ketika Rasul Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab bt. al-Harith, istri dari Sallam b. Mishkam, menyajikan baginya sebuah daging domba bakar. Dia telah bertanya sebelumnya bagian domba manakah yang paling disukai Rasul Allah dan diberitahu bagian kaki depannya. Lalu dia membubuhi bagian itu dengan racun, dan dia juga meracuni bagian lainnya. Setelah itu dia menghidangkan daging itu. Ketika daging itu disajikan di hadapan Rasul Allah, dia mengambil bagian kaki depannya dan mengunyah sebagian kecil, tapi tidak ditelannya. Di sebelah dia terdapat Bishr b. al-Bara b. Marur yang seperti Rasul Allah juga mengambil bagian daging itu. Akan tetapi Bishr menelan daging itu ketika sang Rasul Allah memuntahkan daging dan berkata, “Tulang ini memberitahu diriku bahwa ia diracuni.” Dia bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan ini?” Wanita itu menjawab, “Bagaimana kau telah memperlakukan masyarakatku sudah nyata di hadapanmu. Jadi aku berkata, “Jika dia memang benar2 nabi, maka dia akan diberitahu; tapi jika dia seorang raja, maka aku akan dapat menyingkirkannya.”". Sang Nabi mengampuninya. Bishr mati karena daging yang dimakannya.
Ketika Rasul Allah beristirahat dari pekerjaannya, Zaynab bt. al-Harith, istri dari Sallam b. Mishkam, menyajikan baginya sebuah daging domba bakar. Dia telah bertanya sebelumnya bagian domba manakah yang paling disukai Rasul Allah dan diberitahu bagian kaki depannya. Lalu dia membubuhi bagian itu dengan racun, dan dia juga meracuni bagian lainnya. Setelah itu dia menghidangkan daging itu. Ketika daging itu disajikan di hadapan Rasul Allah, dia mengambil bagian kaki depannya dan mengunyah sebagian kecil, tapi tidak ditelannya. Di sebelah dia terdapat Bishr b. al-Bara b. Marur yang seperti Rasul Allah juga mengambil bagian daging itu. Akan tetapi Bishr menelan daging itu ketika sang Rasul Allah memuntahkan daging dan berkata, “Tulang ini memberitahu diriku bahwa ia diracuni.” Dia bertanya, “Apa yang membuatmu melakukan ini?” Wanita itu menjawab, “Bagaimana kau telah memperlakukan masyarakatku sudah nyata di hadapanmu. Jadi aku berkata, “Jika dia memang benar2 nabi, maka dia akan diberitahu; tapi jika dia seorang raja, maka aku akan dapat menyingkirkannya.”". Sang Nabi mengampuninya. Bishr mati karena daging yang dimakannya.
=========================================================================
Sahih Bukhari. 62. no. 17.
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah: Ketika saya menikah, Rasulullah berkata
kepada saya, “Wanita tipe seperti apa yang kamu nikahi?” Saya menjawab. “Saya
telah menikahi seorang ibu muda”. Dia (Rasulullah) berkata, “Kenapa? Apakah
kamu tidak menyukai perawan-perawan cilik sehingga bisa meraba-raba mereka?
Jabir juga berkata: Rasullulah berkata, “Kenapa kamu tidak menikahi seorang
gadis belia sehingga kamu bisa bermain2 dengan dia dan dia bermain2 dengan
kamu?”
Hadits yang sengaja dirubah diatas. Ini yang asli :
18.50/1955. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahhab telah menceritakan kepada
kami ‘Ubaidullah dari Wahab bin Kaisan dari Jabir bin ‘Abdullah radliallahu
‘anhu berkata: Aku pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu
peperangan lalu untaku berjalan lambat hingga aku kelelahan. Kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam menemuiku. Jabir berkata: Aku katakan kepada
Beliau (setelah bertanya kepadaku): Iya. Beliau bertanya: Apa sebabnya? Aku katakan:
Untaku berjalan sangat lambat hingga aku kelelahan dan tertinggal. Kemudian
Beliau berhenti turun dan memukul untaku dengan tongkat Beliau lalu berkata:
Kendarailah. Maka aku mengendarainya. Sungguh aku melihat unta itu mengikuti
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bertanya kepadaku: Apakah kamu
sudah menikah? Aku jawab: Sudah. Beliau bertanya lagi: Dengan seorang gadis
atau janda? Aku jawab: Janda. Beliau berkata: Mengapa tidak dengan seorang
gadis sehingga kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia bisa bersenda gurau
denganmu. Aku katakan: Sesungguhnya aku punya saudara-saudara perempuan. Aku
ingin jika aku menikahi seorang wanita dia adalah orang yang akan tetap dapat
menyatukan saudara-saudara perempuanku itu, menyisir dan membimbing mereka.
Beliau berkata: Sungguh kamu sudah terlambat maka jika kamu bisa mendahului
maka kamu akan menjadi orang yang hebat. Kemudian Beliau berkata: Apakah kamu
akan menjual untamu? Aku jawab: Ya. Maka Beliau membeli untaku dengan satu
‘uqiyah, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tiba sebelum aku tiba,
aku tiba setelah tengah hari. Lalu kami datang ke masjid dan aku dapati Beliau
di pintu masjid, lalu Beliau berkata: Baru sekarang kamu tiba? Aku jawab: Ya.
Maka beliau berkata: Biarkanlah untamu itu. Maka Beliau masuk ke dalam masjid
lalu shalat dua raka’at, dan akupun masuk ke masjid lalu shalat. Kemudian
Beliau memerintahkan Bilal untuk menimbang baginya satu ‘uqiyah. Lalu Bilal
menimbang satu ‘uqiyah untukku dengan timbangan yang akurat. Kemudian aku pergi
hingga berpaling meninggalkan Beliau. Kemudian Beliau berkata: Panggilah Jabir
untuk menemuiku. Aku katakan: Sekarang Beliau mengembalikan unta itu kepadaku
padahal tidak ada yang lebih aku benci kecuali unta itu. Beliau berkata:
Ambillah untamu dan harga jualnya tetap buatmu.
=============================================================================
MUHAMMAD SERING
MEMAKAI PAKAIAN WANITA
See: www.hadith.al-islam.com
Sahih Muslim, number 4415
4415 صحيح مسلم
4415 صحيح مسلم
صحيح البخاري .. كتاب الهبة و فضلها و التحريض عليها .. باب من أهدى إلى صاحبه و تحرى بعض نسائه دون بعض
فدار إليها فكلمته فقال لها لا تؤذيني في عائشة فإن الوحي لم يأتني وأنا في ثوب امرأة إلا عائشة
“so he turned to her so she talked to him so he said: do
not hurt me in Aisha, because the revelation did not come to me when I am in
the dress of any other woman except with I am in the dress of Aisha.”
Hadis ini panjang, tapi diambil yang substansi-nya saja:
“Lalu dia (Muhammad) berpaling pada Aisha agar aisha berbicara padanya, lalu dia berkata: Jangan sakiti aku Aisha, karena wahyu tidak datang padaku ketika AKU MEMAKAI PAKAIAN WANITA lain kecuali memakai pakaianmu Aisha.”
“Lalu dia (Muhammad) berpaling pada Aisha agar aisha berbicara padanya, lalu dia berkata: Jangan sakiti aku Aisha, karena wahyu tidak datang padaku ketika AKU MEMAKAI PAKAIAN WANITA lain kecuali memakai pakaianmu Aisha.”
APAKAH MUNGKIN MUHAMMAD MENGIDAP KELAINAN TRANSVESTITE?
jawaban nya :
Aisyah berkata: Kaum muslimin selalu menunggu datangnya
hariku untuk memberikan hadiah mereka kepada Nabi. Maka para maduku berkumpul
dikediaman Ummu Salamah (untuk merundingkannya), mereka berkata:”Wahai Ummu
Salamah, kaum muslimin selalu menunggu datangnya Aisyah untuk memberikan hadiah
mereka pada Rasulullah, tentu tidak hanya Aisyah saja yang menginginkannya,
melainkan kita semua juga sama sepertinya. Oleh karena itu sampaikanlah kepada
Nabi keinginan kami, agar beliau menyampaikan kepada kaum muslimin untuk memberikan
hadiah mereka dimanapun beliau berada.” Maka Ummu Salamah pun berbicara kepada
Nabi mengenai hal itu (pada hari gilirannya), namun Nabi mengacuhkannya.
Kemudian pada hari (gilirannya) yang lain beliau datang kembali dan Ummu
Salamah menyampaikan hal yang sama, ia berkata:”Wahai Rasulullah, para maduku
mengadu bahwa kaum muslimin selalu menunggu hari Aisyah untuk memberikan hadiah
mereka. Sampaikanlah kepada mereka untuk memberikan hadiah dimanapun engkau
berada.” Namun Nabi masih saja mengacuhkannya. Dan pada saat Ummu Salamah
menyampaikan hal yang sama untuk yang ke tiga kalinya, Nabi berkata:”Wahai Ummu
Salamah, janganlah kamu menyakitiku dengan (memintaku untuk mengurangi hak)
Aisyah, karena wahyu tidak diturunkan kepadaku saat aku berada diselimut istri-istriku
kecuali (ketika aku bersama Aisyah).” (HR.Al-Bukhari)
=========================================================================
Sahih Bukhari 43, Nomer 648:
Sang Nabi tidak mengunjungi istri2nya karena Hafsa
membocorkan rahasia kepada Aisha, dan sang Nabi berkata bahwa dia tidak akan
mengunjungi para istrinya selama sebulan karena dia marah pada mereka ketika
Allah membatalkan sumpahnya untuk tidak menyentuh Maria lagi.
Hadits palsu ala Domba FFi diatas. Yang dibawah Hadits
Shahih
8.30/365. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
‘Abdurrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata,
telah mengabarkan kepada kami Humaid Ath Thawil dari Anas bin Malik, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah terjatuh dari kudanya hingga
mengakibatkan betisnya atau bahunya terluka. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjauhi isteri-isterinya selama sebulan. Beliau lalu duduk di ruangan
yang agak tinggi yang tangganya terbuat dari kayu. Para sahabatnya lalu
mengunjunginya, Beliau lalu shalat mengimami mereka dengan duduk sedangkan para
sahabatnya shalat dengan berdiri. Setelah salam, beliau bersabda: Sesungguhnya
dijadikannya imam itu untuk diikuti. Jika imam bertakbir maka takbirlah kalian,
jika rukuk maka rukuklah kalian, jika sujud maka sujudlah kalian, dan jika ia
shalat dengan berdiri maka shalatlah kalian dengan berdiri. Kemudian Beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam turun kembali setelah dua puluh sembilan hari.
Mereka pun berkata, Wahai Rasulullah, bukankan engkau mengasingkan diri selama
satu bulan? Beliau menjawab: Satu bulan itu dua puluh sembilan hari.
===========================================================================
Diriwayatkan dari Ibnu Abi
‘Ashim, Nabi Muhammad
bersabda: “Sesungguhnya ‘Arsy
sebelumnya berada di atas air.
Setelah Allah menciptakan langit
(ke-7), ‘Arsy itu ditempatkan di
langit yg ke-7. Dia jadikan awan
sebagai saringan untuk hujan.
Apabila tidak dijadikan seperti
itu, tentu bumi akan tenggelam
terendam air. ”
yang diatas Hadits palsu.
ini yang hadits shahih :
45.203/4316. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman
Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az
Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman:
‘Berinfaklah, maka aku akan berinfak kepadamu.’ Dan Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang
maupun malam tidak pernah menguranginya. Juga beliau bersabda: Tidakkah kalian
melihat bagaimana Allah telah memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta
langit dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada
tangan kanan-Nya. Beliau bersabda: Dan ‘Arsy-Nya ada di atas air, di tangan-Nya
yang lain terdapat neraca, Dia merendahkan dan meninggikan.
77.47/6869. Telah menceritakan kepada kami Ali bin
Abdullah telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada
kami Ma’mar dari Hammam telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tangan kanan Allah selalu penuh dan
sama sekali tidak pernah kurang karena berderma (infak), Dia sangat dermawan
baik malam maupun siang, tidakkah kalian tahu apa yang telah diinfakan-Nya
semenjak Ia mencipta langit dan bumi dan itu semua tidak mengurangi apa yang
berada di tangan kanan-Nya? Dan arsy-Nya berada diatas air, dan ditangan-Nya
yang lain urusan menjulurkan atau menahan, karenanya Dia meninggikan atau
merendahkan.”
==========================================================================
Sahih Bukhari 18:167
Diceritakan oleh Abu Musa: Saat terjadi gerhana Matahari,
Rasulullah terperanjat ketakutan. Ia mengira kalau kalau saat itu Hari Kiamat.
hadits diatas telah pelintir oleh Kristen. Hadits Palsu.
ini hadits yang benar :
11.173/999. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
‘Ala berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin
‘Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata, “Ketika terjadi gerhana
matahari, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dengan tergesa-gesa seolah
akan terjadi hari kiamat. Beliau lantas mendatangi masjid dan shalat dengan
berdiri, rukuk dan sujud yang paling panjang, yang pernah aku lihat dari yang
beliau pernah lakukan. Kemudian beliau bersabda: “Inilah dua tanda-tanda yang
Allah kirimkan, ia tidak terjadi karena hidup atau matinya seseorang, tetapi
‘(Dia, Allah mempertakuti hamba-hambaNya dengannya) ‘ (Qs. Az ZUmar: 16). Maka
jika kalian melihat sesuatu padanya (gerhana), maka segeralah untuk mengingat
Allah, berdoa dan minta ampunan.”
=================================================================================
Sahih Bukhari V.5 B.59 N.512
Dinarasikan oleh ‘Abdul ‘Aziz: “Kata Anas, ketika nabi
menyerbu Khaibar orang2 di kota berseru “Muhamad dan pasukannya datang”. Kami
mengalahkan mereka semua, menjadikan mereka tawanan dan harta rampokan
dikumpulkan. Nabi membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak
keturunan mereka dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan”
yang diatas Hadits palsu.
ini yang hadits shahih :
8.23/358. Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin
Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Ima’il bin ‘Ulayyah berkata,
telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berperang di Khaibar. Maka kami
melaksanakan shalat shubuh di sana di hari yang masih sangat gelap, lalu Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Thalhah mengendarai tunggangannya,
sementara aku memboncenmg Abu Thalhah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu
melewati jalan sempit di Khaibar dan saat itu sungguh lututku menyentuh paha
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau menyingkap sarung dari pahanya
hingga aku dapat melihat paha Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang putih.
Ketika memasuki desa beliau bersabda: Allahu Akbar, binasalah Khaibar dan
penduduknya! Sungguh, jika kami mendatangi halaman suatu Kaum, maka (amat
buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu) ‘ (Qs.
Asf Shaffaat: 177). Beliau mengucapkan kalimat ayat ini tiga kali. Anas bin
Malik melanjutkan, (Saat itu) orang-orang keluar untuk bekerja, mereka lantas
berkata, ‘Muhammad datang! ‘ ‘Abdul ‘Aziz berkata, Sebagian sahabat kami
menyebutkan, Pasukan (datang)! ‘ Maka kami pun menaklukan mereka, para tawanan
lantas dikumpukan. Kemudian datanglah Dihyah Al Kalbi seraya berkata, Wahai
Nabi Allah, berikan aku seorang wanita dari tawanan itu! Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam berkata, Pergi dan bawalah seorang tawanan wanita. Dihyah lantas
mengambil Shafiyah binti Huyai. Tiba-tiba datang seseorang kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, Wahai Nabi Allah, Tuan telah
memberikan Shafiyah binti Huyai kepada Dihyah! Padahal dia adalah wanita yang
terhormat dari suku Quraizhoh dan suku Nadlit. Dia tidak layak kecuali untuk
Tuan. Beliau lalu bersabda: Panggillah Dihyah dan wanita itu. Maka Dihyah
datang dengan membawa Shafiah. Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
melihat Shafiah, beliau berkata, Ambillah wanita tawanan yang lain selain dia.
Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerdekakan wanita tersebut dan
menikahinya. Tsabit berkata kepada Anas bin Malik, Apa yang menjadi maharnya?
Anas menjawab, Maharnya adalah kemerdekaan wanita itu, beliau memerdekakan dan
menikahinya. Saat berada diperjalanan, Ummu Sulaim merias Shafiah lalu
menyerahkannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat malam tiba,
sehingga jadilah beliau pengantin. Beliau lalu bersabda: Siapa saja dari kalian
yang memeliki sesuatu hendaklah ia bawa kemari. Beliau lantas menggelar
hamparan terbuat dari kulit, lalu berdatanganlah orang-orang dengan membawa apa
yang mereka miliki. Ada yang membawa kurma dan ada yang membawa keju/lemak.
Anas mengatakan, Aku kira ia juga menyebutkan sawiq (makanan yang dibuat dari
biji gandung dan adonan tepung gandum). Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
mencampur makanan-makanan tersebut. Maka itulah walimahan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
11.69/895. Telah menceritakan kepada kami Musaddad
berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari ‘Abdul ‘Aziz bin
Shuhaib dan Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam melaksanakan shalat Shubuh dalam keadaan masih gelap, kemudian
beliau mengendarai tunggangannya seraya bersabda: Allahu Akbar, hancurlah
Khaibar! Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, (maka
amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut)
(Qs. Ash Shaaffaat: 177). Orang-orang Khaibar keluar seraya berkata, Muhammad
dan Al Khamis! Tabit berkata, Al Khamis artinya pasukan. Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pun mengalahkan mereka, membunuh pasukan dan
menawan tawanan. Maka Shafiah menjadi bagian Dihyah Al Kalbi, kemudian ia
menjadi milik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau kemudian
menikahinya, dan maharnya adalah pembebasannya. ‘Abdul ‘Azizi berkata kepada
Tsabit, Wahai Abu Muhammad, apakah kamu bertanya kepada Anas bin Malik, apa
yang Beliau jadikan mahar untuk wanita tersebut? Tsabit menjawab, ‘Maharnya
adalah pembebasannya.’ Ia pun tersenyum.
18.171/2076. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas
radliallahu ‘anhu berkata; Diantara tawanan (perang Khaibar) ada Shafiyah
(binti Huyyay) kemudian dia menjadi hak milik Dihyah Al Kalbiy dan kemudian
Shafiyah menjadi milik Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
44.225/3879. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin
Malik radliallahu ‘anhu berkata; bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
melaksanakan shalat Shubuh dekat Khaibar ketika hari masih gelap, kemudian
bersabda: Allahu Akbar, hancurlah Khoibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi
perkampungan suatu kaum, (maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang
yang diperingatkan tersebut). QS Ash Shaffat; 177. Ketika penduduk Khaibar
keluar dan berjalan dalam kegelapan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
membunuh para pasukan mereka dan menawan anak-anak mereka. Dan diantara tawanan
tersebut terdapat seorang wanita bernama Shafiyah, semula ia tawanan milik
Dihyah Al Kalbi lalu diberikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
kemudian beliau menikahinya dan menjadikan pembebasannya sebagai mahar
pernikahannya. Abdul ‘Aziz berkata kepada Tsabit: Wahai Abu Muhammad, apakah
kamu pernah bertanya kepada Anas, Apa yang beliau jadikan maharnya?. Maka
Tsabit menganggukkan kepalanya tanda membenarkan.
========================================================================
“Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya telah
dekat masanya ISA ANAK MARYAM akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan
menjadi hakim yang adil.” (Hadits Shahih Muslim 127)
Hadits diatas telah dikurangi ayat nya.
dibawah ini Hadits yang lengkap.
18.165/2070. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa’id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al
Musayyab bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata; Bersabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: Demi Dzat yang jiwaku dalam
genggamanNya, sungguh tiada lama lagi akan segera turun Ibnu Maryam (Isa
Alaihissalam) yang akan menjadi hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuh
babi, membebaskan jizyah dan harta benda melimpah ruah sehingga tidak ada
seorangpun yang mau menerimanya.
==================================================================================
Muhammad berkata: “Jibril membawakanku makanan satu periuk.
Kumakan makanan itu dan kekuatan seks-ku bertambah menjadi sama dengan
empatpuluh orang.” (Tabaqat Vol 8, Page 200).
Hadits Palsu yang diatas. Yang dibawah ini Hadits Shahih.
13.18/1325. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
‘Alaa’ telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah
dari Abu Musa radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
“Pasti akan datang pada manusia suatu zaman yang ketika seseorang berkeliling
membawa shadaqah emas, lalu ia tidak mendapati seseorang yang mau menerimanya
lagi. Lalu akan terlihat satu orang laki-laki akan diikuti oleh empat puluh
orang wanita, yang mereka mencari kepuasan dengannya karena sedikitnya jumlah
laki-laki dan banyaknya wanita.”
=====================================================================================
Hadits Shahih Bukhari 1574
Doa Nabi Muhammad SAW sebelum beliau wafat:
Ya Allah! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan
hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi
yang diatas adalah Hadits Palsu.
ini Hadits yang benar :
44.450/4104. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Abdullah, Yunus berkata; Az Zuhri
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa’id bin Al Musayyab -di antara
orang-orang yang berilmu-, bahwa Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada dalam keadaan
sehat wal afiat, beliau pernah bersabda: ‘Sesungguhnya seorang nabi tidaklah
diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia
dipersilahkan untuk memilih.’ Aisyah berkata; Ketika malaikat pencabut nyawa
datang kepada Rasulullah, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka
Rasulullah pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah
itu, beliau menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah,
pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ‘ Aisyah berkata;
Dengan demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memilih untuk
hidup Iebih lama lagi bersama kami. Aisyah pernah berkata; Saya teringat ucapan
yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat; Itulah
kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: ‘Ya Allah, pertemukanlah
aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.’
60.44/5872. Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin
‘Ufair dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Laits dia berkata; telah
menceritakan kepadaku ‘Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa’id
bin Musayyab dan ‘Urwah bin Zubair – ia termasuk kalangan ahli ilmu- bahwa
Aisyah radliallahu ‘anha berkata; Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam
masih dalam keadaan sehat wal afiat, beliau bersabda: ‘Sesungguhnya seorang
nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu
ia dipersilahkan untuk memilih.’ Ketika (malaikat pencabut nyawa) datang kepada
beliau, sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah
pingsan beberapa saat. Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau
menatap pandangannya ke atas sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku
dengan kekasihku, Allah Yang Maha Tinggi! ‘ Aku berkata; Dengan demikian,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memilih untuk hidup lebih lama
lagi bersama kami dan saya tahu bahwa itu adalah ucapan yang pernah beliau
sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat. Aisyah mengatakan; Itulah
kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: ‘Ya Allah, pertemukanlah
aku dengan kekasihku Yang Maha Tinggi.’
44.430/4084. Telah menceritakan kepada kami Muhammad Telah
menceritakan kepada kami Affan dari Shakhr bin Juwairiyah dari Abdurrahman bin
Al Qasim dari Bapaknya dari Aisyah bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersandar di dadaku, Abdurrahman bin Abu Bakr masuk ke rumah sambil
membawa kayu siwak yang biasa dia pakai. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam pun melihat kepadanya. Aku berkata kepadanya; ‘Berikan siwak itu
kepadaku wahai Abdurrahman! ‘ Lalu dia memberikannya kepadaku. Kemudian aku
bersihkan, dan aku kunyah setelah itu aku berikan kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam. Beliau pun bersiwak dengannya. Aku tidak pernah melihat
sebelumnya beliau bersiwak sebaik itu. Setelah selesai, beliau mengangkat
tangannya, atau jarinya seraya berkata; ‘Arrafiiqul A’laa, Arrafiiqul A’laa (Ya
Allah, sekarang aku memilih kekasihku yang tertinggi sekarang aku memilih
kekasihku yang tertinggi) sebanyak tiga kali. Lalu beliau wafat. Aisyah
berkata; ‘Beliau wafat di antara dagu dan tenggorokanku.’
===============================================================================
Sahih Bukhari 7.72.786
Diriwayatkan Abu Huraira: Sang Nabi berkata, “Yahudi dan Kristen tidak mengecat
rambut mereka jadi kau harus melakukan kebalikan dari yang mereka lakukan.”
Hadits diatas Palsu.
yang dibawah Hadits Shahih
57.108/5444. Telah menceritakan kepada kami Mu’alla bin
Asad telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin
dia berkata; saya bertanya kepada Anas Apakah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
pernah menyemir rambutnya? dia menjawab; Beliau tidak menyemir rambut karena
ubannya kecuali hanya sedikit.
======================================================================
Sahih Muslim no. 3388:
Jabir melaporkan: Kami dulu mempraktekkan azl semasa hidup Rasulullah. Berita
ini (praktek azl) terdengar oleh Rasulullah , dan ia tidak melarang kami.
Hadits Palsu kristen kafir yang diatas.
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
62.9/6113. Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa
telah memberitakan kepada kami Abdullah, telah memberitakan kepada kami Yunus
dari Az Zuhri menuturkan; telah memberitakan kepadaku Abdullah bin Muhairiz Al
Jumahi bahsawanya Abu Said Al Khudzri memberitakan kepada dia, bahwa ketika ia
duduk-duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ada seorang laki-laki
anshar dan berujar; ‘Wahai Rasulullah, kami memperoleh tawanan wanita namun
kami juga menyukai harta, bagaimana tanggapan anda mengenai ‘azl? ‘ Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: apa kalian mengerjakan itu dengan anggapan
tidak akan mendatangkan anak? Hendaklah tidak usah kalian lakukan, sebab
tidaklah sebuah jiwa yang telah Allah tetapkan untuk muncul selain musti akan
terjadi.
—————————————————–
Sahih Bukhari 59, no 637:
Dikisahkan oleh Buraida: Nabi mengirim Ali ke Khalid untuk membawa Khumus (barang rampasan) dan aku membenci Ali, dan Ali yang yang telah mandi (setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang tawanan wanita). Aku berkata kepada Khalid, ” Apakah kau tidak melihatnya (yang dilakukan Ali)?” Ketika kami bertemu Nabi aku menyebutkan peristiwa itu kepadanya. Ia berkata, ” O Buraida! Apakah kamu membenci Ali?” Aku berkata, ” Ya.” Ia berkata, ” Apakah kamu benci dia, karena ia mendapat lebih banyak dari khumus (rampasan) tersebut.”
—————————————————–
Sahih Bukhari 59, no 637:
Dikisahkan oleh Buraida: Nabi mengirim Ali ke Khalid untuk membawa Khumus (barang rampasan) dan aku membenci Ali, dan Ali yang yang telah mandi (setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang tawanan wanita). Aku berkata kepada Khalid, ” Apakah kau tidak melihatnya (yang dilakukan Ali)?” Ketika kami bertemu Nabi aku menyebutkan peristiwa itu kepadanya. Ia berkata, ” O Buraida! Apakah kamu membenci Ali?” Aku berkata, ” Ya.” Ia berkata, ” Apakah kamu benci dia, karena ia mendapat lebih banyak dari khumus (rampasan) tersebut.”
Hadits Palsu kristen kafir yang diatas.
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
44.349/4003. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Basysyar Telah menceritakan kepada kami Rauh bin ‘Ubadah Telah menceritakan
kepada kami ‘Ali bin Suaid bin Manjuf dari ‘Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya
dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam mengutus ‘Ali untuk menemui
Khalid bin Al Walid agar mengambil seperlima harta rampasan perang. Aku adalah
orang yang membenci Ali yang pada waktu itu dia sudah mandi. Lalu aku berkata
kepada Khalid; ‘Apa kau tidak melihat apa yang dilakukannya? Tatkala aku
menemui Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam aku sampaikan kepada beliau
perihal Ali maka beliau bersabda: Wahai Buraidah! Apakah kau membenci ‘Ali? aku
Buraidah menjawab: ‘Ya.’ Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: Jangan
membencinya karena ia berhak mendapatkan yang lebih dari itu dari harta
rampasan perang.
——————————————————
Sahih Muslim no. 3373:
Abu Sa’id al-Khudri melaporkan: Kami menangkap tawanan2 wanita dan kami ingin melakukan ‘azl/coitus interruptus dengan mereka
——————————————————
Sahih Muslim no. 3373:
Abu Sa’id al-Khudri melaporkan: Kami menangkap tawanan2 wanita dan kami ingin melakukan ‘azl/coitus interruptus dengan mereka
Azl / coitus interruptus = penyemburan sperma diluar vagina.
Hadits Palsu kristen kafir yang diatas. Dikurangi ayat
nya.
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
Ini Hadits Shahih nya dibawah :
77.38/6860. Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah
menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Musa -yaitu Ibn Uqbah- telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Yahya bin Hibban dari Ibn Muhairiz dari Abu Sa’id Al Khudri saat
perang bani Musthaliq, bahwa para sahabat mendapatkan para tawanan wanita, dan
mereka ingin menikmatinya (jimak) namun tidak menginginkan para tawanan wanita
itu hamil. Maka mereka bertanya kepada nabi tentang ‘azl (mengeluarkan sperma
di luar kenaluan wanita), maka Nabi bertanya: ‘Bukan sebaiknyakah kalian tidak
melakukannya, sebab Allah telah menetapkan siapa saja yang hidup hingga hari
kiamat tiba? ‘ Sedang Mujahid berkata dari Qaza’ah aku mendengar Abu Sa’id
berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Tidaklah manusia yang
dicipta melainkan Allah lah yang menciptanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar