Selasa, 10 April 2012

SIAPA TEMAN TERTINGGI (ROFIQUL A'LA) YANG DIMAKSUD NABI MUHAMMAD SAW (Menjawab Tunduhan Missionari 2)


MENJAWAB TEMAN TERTINGGI NABI DI AKHIRAT NANTI.

Berikut Hadist yang sering dipelintir Pihak Kristen dengan
Tujuan bahwa Nabi Muhammad agar bisa memperoleh Rahmat
hingga bisa menemui teman tertingginya di Akherat (Isa Al Masih dgn pengertian Nabi
memiliki pangkat Kenabian lebih rendah dari Isa Al-Masih yg mereka sebut dengan Yesus)

" Ya Allah ! Ampunilah saya! Kasihanilah saya dan hubungkanlah saya dengan Teman Yang Maha Tinggi ?(Sahih Bukhari 59:715)

Melalui catatan ini saya sampaikan dan bantah dengan
argument sejelas-jelasnya dengan Menggunakan Al Qur'an dan Hadist
Adapun Hadist yang dimaksud redaksi sebenarnya seperti ini:

Dari Bukhori Muslim Dikisahkan 'Aisyah:
Aku mendengar Nabi dan mendengarkannya sebelum
wafatnya ketika ia sedang berbaring didukung dipunggungnya, dan dia berkata,
"Ya Allah Maafkan aku,! Dan limpahkan Rahmat-Mu pada saya, dan Agar aku memenuhi/bertemu teman tertinggi (diakhirat)

kaitan doa nabi di atas adalah terkait dgn Turunnya surat An-Nisa ayat 69:

Dan barangsiapa yg menta`ati Allah dan Rasul
(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-
orang yg dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi,
para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-
orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.(rofiqoo)

dan Surah An Nisaa' 70 Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah
cukup mengetahui.

Pada ayat ini Allah
menjelaskan bahwa pahala
yang dijanjikan Allah kepada
orang-orang yg taat kepada
Nya dan kepada Rasul Nya,
adalah suatu karunia yg
tidak ada tara dan
bandingannya bagi yang ingin
mencapainya dan Allahlah
Yang Maha Mengetahui siapa
yang benar-benar taat kepada
Nya, sehingga berhak
memperoleh pahala yang
besar itu.
Hingga terkait hal tersebut di
atas,maka sebelum wafatnya
Rasulullulloh berdoa agar bisa
berjumpa dengan teman-teman
tertingginya di akherat karena
mereka adalah sebaik-baik
teman sesuai dengan Annisaa
ayat 69 tersebut.

ASBABUN NUZUL (Sebab-Sebab
Turunnya Ayat An-nisa 69-70)
Sebab turunnya ayat ini
menurut riwayat At Tabari dan
Ibnu Mardawaih dari 'Aisyah
ra. "Bahwa seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah saw
dan berkata: "Ya Rasulullah
sesungguhnya saya lebih
mencintaimu dari diri saya dan
anak saya. Apabila saya
berada di rumah, saya selalu
teringat padamu: sehingga
saya tidak sabar dn terus
datang untuk melihatmu. Dan
apabila saya teringat tentang
kematian saya dan
kematianmu, maka tahulah
(sadarlah) saya. bahwa engkau
apabila masuk surga berada di
tempat yang tinggi bersama-
sama para Nabi, sedang saya
apabila masuk surga, saya
takut tidak akan melihatmu
lagi. Mendengar itu Rasulullah
diam tidak menjawab, dan
kemudian turunlah ayat ini".

Pada ayat ini Allah mengajak
dan mendorong setiap orang,
supaya taat kepada Nya dan
kepada Rasul Nya dengan
menjanjikan secara pasti. akan
membalas ketaatan dengan
pahala yang sangat besar,
yaitu bukan saja sekadar
masuk surga, tetapi akan
ditempatkan bersama-sama
dengan orang-orang yang
paling tinggi derajatnya di sisi
Tuhan, yaitu Nabi-nabi, para
siddiqin, para syuhada (orang-
orang yang mati syahid) dan
orang-orang yang saleh.

Berdasarkan ayat ini para ahli
tafsir secara garis besarnya
membagi orang-orang yang
memperoleh anugerah Allah
yang paling besar di dalam
surga kepada empat macam
yaitu:

1. Para Rasul dan Nabi-nabi,
yaitu mereka yang menerima
wahyu dari Allah SWT.

2. Para siddiqin, yaitu orang-
orang yang teguh keimanannya
kepada kebenaran Nabi dan
Rasul.

3. Para syuhada dibagi pula
urutannya sebagai berikut:

A. Orang-orang beriman yang
berjuang di jalan Allah dan
mati terbunuh di dalam
peperangan melawan orang-
oang kafir

B. Orang-orang yang
menghabiskan usianya
berjuang di jalan Allah dengan
harta; dan dengan segala
macam jalan yang dapat
dilaksanakannya.

C. Orang-orang beriman yang
mati ditimpa musibah yang
mendadak atau teraniaya,
seperti mati bersalin,
tenggelam di lautan, terbunuh
dengan aniaya.

Bagian (A)
disebut syahid dunia dan
akhirat yang lebih tinggi
pahalanya dari bagian (b) dan
(C) yang keduanya hanya
dinamakan syahid akhirat. Dan
ada satu bagian lagi yg
disebut namanya syahid dunia,
yaitu orang-orang yg mati
berperang melawan kafir,
hanya untuk mencari
keuntungan duniawi, seperti
untuk mendapatkan harta
rampasan, untuk mencari
nama dan sebagainya. Syahid
yang serupa ini tidak
dimasukkan pembagian syahid
di atas, karena syahid dunia
tersebut tidak termaksud sama
sekali dalam kedua ayat ini.

4. Orang-orang saleh, yaitu
orang-orang yang selalu
berbuat amal baik yang
bermanfaat untuk umum,
termasuk dirinya dan
keluarganya baik untuk
kebahagiaan hidup duniawi
maupun untuk kebahagiaan
hidup ukhrawi yang sesuai
dengan ajaran Allah.

Orang-orang yang benar-benar
taat kepada Allah dan Rasul-
Nya sebagaimana yang
tersebut dalam ayat ini akan
dapat masuk surga dan
ditempatkan bersama-sama
dengan semua golongan yang
empat itu.

Wassalam

3 komentar:

  1. Salam,
    Menjelaskan sesuatu yang batin harus dengan batin karena rafiqul a'la adalah batin, contoh :
    Batin Nabi Muhammad SAW adalah AHMAD
    Siapakah Batin Nabi Isa Ibnu Maryam, adakah yang tahu???
    Setelah itu baru bisa kita hubungkan dengan RAFIQUL A'LA, agar ketelusurannya jelas dan ilmu pengetahuan dapat menjelaskan semua yang menjadi perdebatan??
    Semoga bermamfaat,
    Salam

    BalasHapus
  2. Nabi Muhammad saw adalah penghulu para rasul.tidak mungkin Nabi Isa lebih tinggi kedudukannya.malah kebangkitan nabi Isa nantipun tidak mengatasi imam Mahadi.malah Nabi saw pernah berkata seandainya Nabi Musa ada maka Nabi Musa pun akan mengikut syariat Muhammad.

    BalasHapus
  3. Nabi Muhammad berkata "Teman Yang Maha Tinggi" bukan teman-teman tertinggi. Yang namanya Maha pasti hanya satu bukan banyak. Di Alquran dapat ditemukan bahwa Nabi Isa lebih mulia dari Nabi Muhammad, dan Nabi Muhamamad menyadari bahwa Nabi Isa lebih mulia dari dirinya. Nabi Isa tahu hari kiamat, sementara nabi-nabi lain termasuk Nabi Muhammad sensiri tidak tahu, berarti Nabi Isa lah Yang Maha Tinggi.

    BalasHapus